Perkuat Sinergitas Kesiapsiagaan Darurat Bencana, Basarnas dan Astra Grup Perkuat Kerja Sama

Selasa 15-10-2024,20:41 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Basarnas terus berupaya memperkuat potensi SAR dengan berbagai pihak dalam mengantisipasi bencana agar bisa dilakukan cepat dan tepat. 

Untuk itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berkolaborasi dengan Astra Group memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi darurat bencana di Indonesia melalui Program Astra Rescue Summit (ARS) 2024.

BACA JUGA:Dorong Keselamatan Pelayaran, Basarnas Gelar Workshop Kolaboratif Bersama Lintas Instansi Kementerian-Lembaga

BACA JUGA:Basarnas Tutup Pencarian Jasad Pelaku Tawuran yang Nyebur ke Kali Bekasi

Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris Achadi mengatakan, setidaknya ada 200 potensi SAR yang terpilih dari grup Astra diberikan pendampingan seputar SAR Excellent, Fire Fighting, Fitness Drill, dan Water Rescue.

"Mereka juga mendapat pendampingan pelatihan dalam hal urban rescue. Seluruh peserta menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan masyarakat," ujarnya dalam simulasi sekaligus menutup Program ARS 2024 itu di Kantor Pusat Basarnas, Selasa 15 Oktober 2024. 

Basarnas menyebut perlunya kolaborasi termasuk dengan perusahaan yang sudah berskala multinasional. Hal ini akan mempercepat perbantuan yang responsif turun ke lapangan.

BACA JUGA:Pesawat Trigana Air Tergelincir di Papua, Basarnas Ungkap Seluruh Korban Dilarikan ke RS

BACA JUGA:Perkuat Potensi SAR di Seluruh Indonesia, Basarnas Gelar FKP3 Tingkat Pusat di Jakarta

Di samping itu, Basarnas perlu peralatan penunjang mengatasi masyarakat yang dilanda musibah.

"Keseriusan seperti ini juga bisa diaplikasikan oleh bidang usaha lainnya, mengingat kesiapsiagaan dan penanggulangan darurat merupakan tanggung jawab bersama, bukan cuma pemerintah," ujarnya. 

Basarnas mencatat, sepanjang tahun 2023 Basarnas menangani setidaknya 2.414 operasi SAR di seluruh Indonesia. Operasi itu meliputi enam operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat udara dengan total korban selamat 26 orang, 864 operasi SAR terhadap kecelakaan kapal dengan 7.856 korban selamat, dan 114 operasi SAR terhadap bencana dengan 11.395 korban selamat.

Berikutnya 1.385 operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia dengan 557 korban selamat dan 63 operasi SAR terhadap kecelakaan penanganan khusus dengan 985 korban selamat.

Jumlah operasi SAR tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 operasi SAR mencapai 2.264 dan pada tahun 2022 sebanyak 2.350 operasi.

"Semakin banyak tercipta potensi SAR yang kompeten di Indonesia maka semakin baik. Dengan harapan penanganan dampak bencana bisa dilakukan cepat dan tepat," imbuhnya.

Kategori :