“Sebagai kota global, yang harus disiapkan bukan hanya fisiknya saja, tetapi juga mempersiapkan SDM, baik dari sisi tataran birokrasi pemerintahan maupun masyarakatnya sendiri. Kita harus mampu menyiapkan berbagai sarana prasarana infrastruktur agar bisa menjadi pusat perdagangan dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Semuanya harus kita siapkan sebaik-baiknya, nanti kita petakan. Mudah-mudahan semua harapan dari seluruh elemen masyarakat dapat terwujud,” terangnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menilai, Pj. Gubernur Teguh mumpuni dalam memimpin Kota Jakarta ke depan.
Sebab, Pj. Gubernur Teguh mempunyai pengalaman sebagai Pj. Gubernur di dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara. Dengan pengalaman terakhirnya sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Heru Akhiri Masa Jabatan dengan Perolehan 269 Penghargaan
“Dengan pengalaman kerja di Kemendagri dan dua kali menjadi Pj. Gubernur, serta kemampuan akademik yang cukup intelektual, maka kami tidak meragukan kemampuan Pak Teguh dalam memimpin Jakarta. Tetapi tentunya, tetap harus perlu berkoordinasi dengan Pak Heru Budi Hartono,” kata Tito.
Ia juga menitipkan sejumlah program prioritas kepada Pj. Gubernur Teguh, di antaranya mendukung proses serah terima pimpinan negara, yaitu Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih, serta dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh Kota Jakarta, seperti polusi udara, daerah kumuh, dan banjir.
“Saya juga meminta Pak Teguh untuk mempersiapkan konsep Jakarta ketika nanti tidak menjadi Ibu Kota Negara, tetapi Daerah Khusus Jakarta. Ibu kota negara pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), maka ini harus disiapkan konsepnya dari pusat ekonomi dan jasa, hingga menjadi kota global,” tegasnya.