Kementerian Pertanian dan Pertahanan Kerjasama, Fokus Ketahanan Pangan

Rabu 23-10-2024,11:57 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan pujian kepada Sjafrie Sjamsoeddin yang baru dilantik sebagai Menteri Pertahanan.

Hal itu dikatakan, Pada acara serah terima jabatan di Kementerian Pertahanan, Selasa 22 Oktober 2024.

"Pak Sjafrie adalah seorang jenderal yang secara pengalaman saya kira hampir semua orang kenal beliau ya," ungkap Sudaryono kepada wartawan.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Jadi Presiden, Deddy Corbuzier Kenang Pernah Duduk di Kursi Menhan

Ia menambahkan bahwa Sjafrie memiliki latar belakang yang kuat dalam bidang pertahanan, mulai dari pengalamannya sebagai anggota TNI hingga posisi sebelumnya sebagai wakil menteri dan sekjen di Kementerian Pertahanan.

"Saya kira beliau adalah sosok yang kapabel untuk melanjutkan tugas di Kementerian Pertahanan," ujarnya, menyoroti keahlian yang dimiliki Sjafrie setelah sebelumnya dijabat oleh Prabowo yang kini menjabat sebagai Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono juga menyampaikan rencana kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.

Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini sudah berjalan dan akan terus dioptimalkan, dengan melibatkan Dandim dan Babinsa untuk penyuluhan pertanian.

"Kita selama ini sudah jalan, jadi bukan nanti akan jalan," jelasnya.

BACA JUGA:Prabowo Teken Perpres Baru, Setkab Kini di Bawah Kemensetneg dan Setara Eselon II

Salah satu program yang sedang berjalan adalah cetak sawah di Merauke, Papua Selatan.

"Jadi gini, food estate cetak sawah baru ini setelah kita kaji dalam memang itu suatu keharusan, penduduk kita nambah terus, yang kita konsumsi nambah terus, kemudian luas baku sawah kita itu turun,"kata Sudaryono.

Ia menargetkan pencetakan satu juta hektar sawah di Merauke dalam waktu 3 sampai 4 tahun ke depan. Cetak sawah ini memanfaatkan lahan yang tidak terpakai, yang mungkin selama ini tidak dikelola karena berbagai kendala.

"Mungkin enggak pernah diapa-apain dengan berbagai alasan misalnya ada yang mungkin karena kondisi tanahnya, keasaman tanah, kemudian akses jalan, dan lain-lain," tutupnya.

Kategori :