JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Prabowo Subianto mendorong jajarannya untuk menekan angka kasus tuberkulosis yang masih tinggi.
Padahal, upaya penanggulangan TBC ini sudah menjadi target pemerintah dari tahun ke tahun melalui menekan insiden dan meningkatkan penemuan kasus.
Namun demikian, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Adib Khumaidi menilai bahwa masih perlunya upaya preventif dan promotif dibanding kuratif.
BACA JUGA:Cegah Penularan TBC, Kemnaker Dukung Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja
"TBC bukan hanya disease. TBC itu adalah penyakit yang juga diakibatkan oleh lingkungan, gizi, ekonomi, kemudian hygiene dan sanitasi," terang Adib ketika ditemui di Kantor PB IDI, Jakarta, 24 Oktober 2024.
Oleh karena itu, pengelolaan permasalahan TBC itu tidak hanya aspek terkait dengan masalah obatnya saja, tetapi juga lingkungan dan edukasi yang harus diperbaiki.
Dalam hal ini, perlu juga program yang dijalankan secara inline oleh pemerintahan pusat hingga daerah dari berbagai aspek, mulai dari aspek kesehatan ataupun aspek lain yang berwawasan kesehatan.
BACA JUGA:Ada 30 Ribu Kasus TBC di Jakarta, Kontak Erat Ditelusuri
"Apalagi sekarang mendorong untuk ada Kementerian Perumahan Rakyat, saya kira ini menjadi sangat baik untuk kemudian yang didukung di dalam pengembangan perumahan tadi adalah higiene, sanitasi, lingkungan," paparnya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, sejumlah upaya bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan TBC.
Kenali juga gejalanya
BACA JUGA:Heru Budi Sebut Angka TBC di Jakarta Cukup Tinggi, Capai 60 Ribu Kasus
Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai
Sekitar 17 orang per jam meninggal dunia akibat TBC. Penting bagi kita untuk mengetahui gejala penyakit TBC. Gejala TBC terdiri dari gejala utama dan gejala penyerta atau tambahan.
1. Batuk menerus
Batuk merupakan gejala utama TBC, terutama batuk yang berlangsung terus menerus (kadang disertai dengan batuk berdahak atau batuk darah) tanpa mempertimbangkan durasi berapa lamanya. Batuk terjadi terus menerus karena adanya infeksi yang mengganggu jalannya pernapasan.
2. Nafsu Makan Menurun
TBC bisa membuat seseorang tidak nafsu makan. Batuk yang terus-menerus bahkan bisa menyulitkan orang dengan TBC untuk menelan makanan. Selain itu, terdapat beberapa efek ketika pengobatan TBC, salah satunya gangguan nafsu makan dan masalah pencernaan.