“Wastra Indonesia memungkinkan kita senantiasa modis sepanjang tahun, tanpa ada batasan musim, batasan umur, gender bahkan bentuk tubuh," tutur iyonono pada pembukaan pameran, 24 Oktober 2024.
BACA JUGA:Perajin Tenun di Kota Ambon Perkenalkan Keindahan Wastra Nusantara
Menurutnya, padupadan dengan unsur apa pun dapat dilakukan.
Sehingga melalui pameran ini, ia menampilkan 30 karya yang dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk berkarya melalui fashion tanpa ada batasan apapun.
Sementara itu, aplikasi yang menjadi ‘signature’ koleksi Iyonono merupakan hasil karya tangan ibu-ibu Rumah Seikat Cerita di kampung halamannya.
Ibu-ibu tersebut telah mengikuti bimbingan oleh iyonono selama 8 tahun terakhir.
“Kegiatan berbusana nasional, berbatik, atau berkain yang bisa dipadupadankan dengan gaya apapun yang sedang trendi hari ini adalah satu dari kegiatan dalam gerakan Yayasan kami," tambah Sandra Hutabarat, penggagas Yayasan Tjanting Batik Nusantara sekaligus pemilik Butik Kuklik.
Oleh karena itu, kebaya, batik, dan semua kain serta busana Indonesia lainnya senantiasa menjadi keseharian terutama bagi generasi muda,” lanjutnya.
Ia membuktikan bahwa batik lawasan mempunyai nilai long lasting yang dapat dipadupadankan dengan kreasi tekstil apapun dan untuk kesempatan apapun.