Inflasi Muncul Setelah Lima Bulan Deflasi, Kadin Beri Penjelasan

Sabtu 02-11-2024,06:20 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Setelah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia kini mengalami inflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan.

Menanggapi hal ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan bahwa pihaknya tidak terkejut dengan perubahan ini.

"Yang pertama, dari daya beli, yang disebabkan karena kita melihat inflasi utama ini seperti apa. Tapi yang kedua juga melihat bahwa memang masa transisi terakhir ini, selama beberapa bulan, orang banyak wait and see," ujarnya di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2024.

BACA JUGA:Soal Keanggotaan BRICS, Ketua Kadin Anindya Bakrie: Indonesia Bebas Aktif

BACA JUGA:Menteri PKP sebut Warga Relokasi Kali Ciliwung Gratis Selama 1 Tahun di Rusun Pasar Rumput

Anindya menjelaskan bahwa setelah adanya kejelasan, masyarakat menjadi lebih berani berinvestasi, yang pada gilirannya meningkatkan daya beli.

"Selama dalam under control, saya rasa bukan jelek, itu artinya perputaran dana ada di masyarakat, dan yang kita butuhkan kan selain investasi adalah daya beli itu meningkat," jelasnya.

Anindya juga mengungkapkan harapannya agar masyarakat dapat berkontribusi dalam perputaran ekonomi melalui program-program yang diusung oleh pemerintah, termasuk yang dirancang oleh Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Daftar 21 Pasal UU Ciptaker yang Diubah MK, Pertagas Soal Libur 1 untuk 6 Hari Kerja Bertentangan dengan UUD!

BACA JUGA:Staf Tersandung Judi Online, 1 Boks Barang Bukti Disita saat Penggeledahan Kementerian Komdigi

"Ini juga mungkin boleh orang berantisipasi dengan program-program Pak Prabowo, yang intinya memberikan kesempatan masyarakat untuk dapat berkontribusi atau menjadi bagian daripada perputaran ekonomi," jelasnya.

 

Kategori :