"Si anak ke laparan, akhirnya si anak tersebut jalan menuju rumah neneknya. Ketika di jalan, warga menanyakan. Kamu kenapa dirantai? Warga mungkin, bukan memaklumi atau apa ya. Dengan sifat atau keadaan keluarga. Intinya seolah-olah menyalahkan bapak (bapaknya). Ya kami juga menyayangkan lah hal tersebut," kata Yuda.
"Akhirnya, sampai lah di rumah neneknya dan ibunya pun berada di sana. Karena saat kejadian, ibunya berada di rumah neneknya. Jadi si bapak sama si anak teh, ditinggalkan di rumah mereka.
Setelah di sana, akhirnya warga sudah mulai ramai. Terus ada perangkat desa yang lewat, akhirnya diberhentikan, akhirnya memanggil semua perangkat, dan berusaha melepaskan dulu rantai," sambungnya.
Bersama dengan warga lainnya, Yuda memotong rantai yang mengikat dua anak tersebut dengan menggunakan tang.
Sementara itu, menurut Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Ipda Riyana menyampaikan setelah beredarnya video viral tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi kediaman ayah dan dua anak tersebut.
BACA JUGA:Viral Video Agus Salim Sudah Bisa Melihat dan Berjalan, Denny Sumargo: Saya Bersyukur
Sang ayah lalu dipanggil ke desa dan diberikan arahan supaya tidak mengulangi perbuatannya kembali.
"Pada hari Selasa, orang tuanya mendengar tetangganya hilang handphone. Kejadian itu bukan yang pertama. Orang tuanya merasa malu dengan tetangganya. Untuk pembinaan terhadap dua anak tersebut dirantai di lehernya, untuk efek jera," ujar Riyana.