Sedangkan green carbon adalah karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem daratan, terutama hutan dan vegetasi darat lainnya.
Ekosistem ini membantu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, ekosistem ini juga mendukung keanekaragaman hayati, menjaga kualitas air dan tanah, serta memiliki nilai penting bagi kesejahteraan manusia, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Selain itu, aksi ini juga selaras dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), di antaranya SDG 13 tentang Aksi Iklim melalui penyerapan karbon dari hutan hijau dan hutan mangrove.
Selanjutnya SDG 14 tentang Ekosistem Lautan dengan pelestarian hutan mangrove sebagai upaya melindungi ekosistem pesisir, serta SDG 15 tentang Ekosistem Daratan dengan mendukung keanekaragaman hayati melalui reboisasi.
BACA JUGA:Menkop Budi Arie Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Jadi Momentum Kebangkitan Koperasi Susu
BACA JUGA:Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kenaikan PPN 12 Persen, Tapi Tidak Berlaku dengan Barang Ini
Telkom tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan pencapaian target net-zero emission.
SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza menambahkan, “Telkom terus berupaya dalam memberikan kontribusi yang berkelanjutan untuk masa depan Indonesia dan menjadi bagian dari solusi perubahan iklim global, sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai netzero emission pada tahun 2060.”