Sebagai informasi, kemampuan ulat jati yang dapat bergelantungan di udara ini dikarenakan adanya jaringan seperti benang yang dikeluarkan dari kelenjar tubuhnya.
Adapun, benang tersebut digunakannya sebagai perlindungan dari predator dan untuk berpindah-pindah tempat.
Kemunculan ulat jati di lingkungan warga Gunungkidul memang cukup meresahkan dan menganggu aktivitas manusia.
Biasanya, hal ini terjadi karena efek dari perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan hingga membuat hewan-hewan kecil yang bersembunyi muncul kembali ke permukaan.
Selain itu, fenomena tersebut memang seringkali terjadi di awal-awal musim hujan.
BACA JUGA:Viral di X, Siswa SMP 3 Gowa Dianiaya Teman hingga Tak Sadarkan Diri, Korban Diinjak Berkali-Kali
Lantaran, kelembapan udara jadi meningkat dan kondisi lingkungan pun mendukung aktivitas hewan-hewan ini muncul ke permukaan, seperti ulat jati ini.
Walau bikin merinding dan cukup menganggu, keberadaan ulat jati ini tidak berbahaya.
Fenomena kemunculan ulat jati ini sudah biasa dijumpai oleh warga Gunungkidul setiap tahunnya.
Biasanya, mereka bergelantungan saat bermetamorfosis jadi kepompong dan kupu-kupu dan muncul bersamaan dengan pohon jati yang menghijau.