TANGERANG, DISWAY.ID - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merasa heran soal pelaporannya terkait kritikan Proyek Strategis Nasional (PSN) di PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebab, Said Didu mengaku tidak menyebutkan nama seseorang ataupun asosiasi manapun, namun malah ada yang merasa tersinggung.
"Tadi saya sangat heran karena saya tidak menyebutkan nama, kok ada yang tersinggung. Saya heran betul. Baper," ujarnya kepada awak media usai jalani pemeriksaan di Polresta Tangerang, Selasa, 19 November 2024.
BACA JUGA:Drama China The Land of Warrios Tayang 25 November 2024, Intip Sinopsisnya
BACA JUGA:Jaga Ekosistem Laut, Kabaharkam Polri Dukung Transpalantasi Terumbu Karang
Meski begitu, Said berharap bahwa kasus ini adalah perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran di PSN-PIK 2.
"Saya berharap pihak-pihak yang melakukan penggusuran secara paksa malam ini tolonglah perhatikan rakyat itu," tuturnya.
Pasalnya, lanjut Said, ini adalah fakta bahwa ketika kita menyuarakan kebenaran ternyata malah menghadapi tantangan yang berat.
"Tetapi saya berharap aparat penegak hukum sekarang semakin profesional dan saya yakin mereka juga akan memihak pada rakyat," harapnya.
BACA JUGA:Sukurin! Pemain Arab Kerap Mengulur Waktu, Teriakan 'Mafia' Menggema Di Tribun Penonton
BACA JUGA:Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Indonesia Kandaskan Arab Saudi, Jepang Hajar China
Sementara itu, Kuasa Hukum Said Didu, Gufroni menambahkan, jika dilihat dari video yang dijadikan alat bukti di kepolisian itu sama sekali kliennya tidak menyebut nama Maskota.
"Sama sekali tidak menyebut nama Mas Kota. kecuali yang kami ingat adalah menyebut nama Kia Haji Ma'ruf Amin dan termasuk nama Prabowo Subianto," ujarnya.
Jadi kalau mau lapor, kata Gufroni, seharusnya Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto yang namanya disebut-sebut Said Didu di video kritikan tersebut.
BACA JUGA:Pimpin Tabur Bunga di Laut, Kabaharkam Polri: Sebagai Penghormatan kepada Para Pahlawan