Yang mana hal itu merujuk dari pengalaman sekaligus kisah hidupnya sendiri, yang bertahun-tahun bekerja sebagai guru namun tak kunjung diangkat jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Tak disangka, Sartono menang sayembara itu dan mendapat hadiah utama berupa uang senilai Rp750 ribu.
Lagu Hymne Guru yang diciptakan Sartono ini pun langsung dijadikan lagu wajib nasional di tahun yang sama sehingga tak heran bila lagu tersebut kerap dinyanyikan peringatan Hari Guru setiap tanggal 25 November 2023.
Tidak hanya itu, pria kelahiran Madiun tersebut mendapat hadiah penghargaan dari Kemendikbud pada tahun 2000 dan 2005.
Kini, Sartono sudah tiada karena menderita penyakit komplikasi (Jantung, stroke dan penyumbatan pembuluh darah di otak). Ia meninggal di RSUD Madiun pada 1 November 2015.
Meski telah tiada, hingga kini karyanya itu masih tetap abadi dan selalu dikumandangkan setiap peringatan Hari Guru Nasional.