Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengerahkan petugas gabungan, untuk menutup tanggul dengan panjang kurang lebih 7 meter tersebut.
"Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 cm hingga mencapai 2 meter di beberapa lokasi," ujarnya kepada awak media dikutip Senin, 25 November 2024.
"Saat ini, kita sedang berupaya melakukan penanganan darurat untuk menutup tanggul yang jebol. Pasukan dan tim kita sudah berada di lokasi dan sedang melakukan perbaikan tanggul yang jebol," sambungnya.
Selain itu, Nurdin menjelaskan Pemkot Tangerang juga telah menyiapkan tiga titik pengungsian. Fasilitas itu dilengkapi dengan saranaedis, makanan darurat, dan toilet portabel.
Adapun lokasi pengungsian itu berada di gedung serbaguna RW 25, masjid RW 22, dan posyandu RW 22. Bantuan logistik dan kebutuhan darurat seperti makanan dan obat-obatan terus disalurkan melalui posko-posko tersebut.
BACA JUGA:Lebih dari Seribu Rumah Warga Desa Hurip Kabupaten Bekasi Terendam Banjir Rob
"Untuk warga yang terjebak di rumah, tim kami sedang melakukan evakuasi menggunakan perahu. Selain itu, personil dari TNI, Polri, dan PMI juga bekerja bersama untuk membantu di lokasi banjir," terangnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzeni mengatakan, banjir disebabkan oleh luapan air Kali Leduk yang melampaui tanggul.
Kondisi itu pun diperkeruh dengan jebolnya tanggul di sekitar Jembatan Alamanda dan RW 22.
"Saat ini kami sedang berupaya menanggulangi tanggul yang jebol dengan membuat tanggul sementara agar air tidak bertambah tinggi," jelasnya.
Taufik menambahkan, PUPR telah membangun dermaga apung untuk mempermudah mobilisasi pekerja dan material ke lokasi tanggul yang sulit dijangkau.
"Tim dari PUPR saat ini terus berupaya memperbaiki tanggul yang jebol dengan material sementara," ungkapnya.
"Kami mengerahkan semua sumber daya untuk memastikan tanggul dapat segera tertutup dan air tidak meluap lebih jauh. Kami akan bekerja semaksimal mungkin agar air tidak lagi masuk melalui tanggul yang jebol," tambahnya menutup.