"Anda harus menerimanya, itu terjadi dalam sepak bola, Anda dicintai di hari ini dan dibenci di hari berikutnya," kelakar Cole.
Cole menjelaskan dirinya benar-benar menjadi korban rasisme kala membela Inggris pada tahun 2008.
Ketika dicemooh dengan nada rasis, Cole merasa jika perjalanan karier sepak bolanya sudah selesai.
Ia pun mengaku saat itu sudah mempertimbangkan untuk pensiun dari tim nasional Inggris.
"Saya seperti, 'Woah, apakah itu (rasisme) benar-benar untuk saya? Karena salah mengoper bola?'.
BACA JUGA:Minggir Sanchez! Aksi Heroik Filip Jorgensen Buktikan Kiper Terbaik Chelsea
"Saat itu saya berpikir, saya sudah selesai. Mengapa saya harus berusaha untuk membantu negara yang tidak peduli lagi?
"Bagi saya momen itu bukan karena soal sepak bola. Itu sebabnya saya ingin pensiun," kenang Cole.
Situasi semakin buruk ketika Cole memilih bergabung dengan Chelsea.
Ia mengaku penggemarnya mengejek dirinya dengan sebutan "Cashley".
Maklum saat itu pemilik Chelsea, Abramovich, sang taipan Rusia, memberinya tawaran menggiurkan.
Namun Cole juga mengaku serangan-serangan verbal terhadap dirinya juga terjadi di luar lapangan.
"Ketika saya meninggalkan Arsenal, situasinya semakin runyam. Saya dijuluki 'Cashley' dan tentu saja hal-hal itu terjadi di luar lapangan, dalam kehidupan pribadi saya. Saya adalah mangsa mereka saat itu," tukas Cole.