JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengungkapkan, bahwa Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan aliansi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS tak bertolak belakang.
Sugiono menjelaskan bahwa masing-masing tetap menghormati aturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
“Tidak ada hal yang bersifat bertolak belakang antara OECD dan BRICS. Itu juga disampaikan oleh pihak OECD, dan masing-masing tetap menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 2 Desember 2024.
BACA JUGA:FSGI Minta Prabowo Klarifikasi soal Peningkatan Kesejahteraan Guru Bukan Kenaikan Gaji
Ia menilai BRICS merupakan sebuah grup multilateral yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya.
"Sebelum kita bergabung dengan BRICS, kita juga sudah melakukan proses acession sebagai negara OECD yang perlu juga kami sampaikan di sini kunjungan sekjen OECD menemui Presiden Prabowo beberapa hari yang lalu.
Ini juga, kata Sugiono merupakan sebuah kunjungan yang menguatkan komitmen kita untuk tetal bergabung dengan OECD.
Ia menegaskan jika komitmen Indonesia dengan, ditegaskan lewat pertemuan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 28 November 2024.