Arief juga menyebutkan bahwa kolaborasi ini telah memasuki fase baru yang lebih berorientasi pada aksi lapangan.
“Jika sebelumnya fokus kita pada pertukaran data dan informasi, kini kami bergerak ke aksi nyata, seperti program ‘Desa Siap Siaga’ yang melibatkan masyarakat langsung,” ungkapnya.
BACA JUGA:Harga Emas Logam Mulia Antam Hari Ini, dari yang Terkecil Hingga Terbesar
BACA JUGA:Promo Alfamart Terbaru Hari Ini 9 Desember 2024, Soklin Pewangi Cuma Rp8 Ribuan
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah mendukung mitra deradikalisasi agar dapat berkontribusi kembali dalam masyarakat.
Kepala BNPT Eddy Hartono menekankan pentingnya memberikan perhatian dan dukungan kepada mereka yang pernah terpapar radikalisme.
“Mereka adalah bagian dari anak bangsa yang perlu mendapatkan kesempatan kedua. Dengan keterampilan dan modal usaha, mereka bisa menjadi individu produktif yang berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Dalam implementasi program, pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka tidak terisolasi.
“Kita tidak boleh mengeksklusifkan mereka. Sebaliknya, mereka harus diposisikan sebagai bagian dari ekosistem masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Perusahaan Pasrah Hadapi Kenaikan PPN 12%, Coba Beradaptasi
BACA JUGA:Promo Alfamart Hari Ini Terbaru 8 Desember 2024, Sunlight Cuma Rp9 Ribuan
Sejak kerja sama ini dimulai, sudah banyak mitra deradikalisasi yang berhasil bergabung kembali dalam kegiatan sosial dan ekonomi.
Mereka kini menjadi bagian dari kelompok pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh PNM.
Ke depan, BNPT dan PNM berencana untuk memperluas cakupan program ini.
“Kami akan fokus pada aksi nyata di lapangan, menyasar lebih banyak daerah, dan memastikan bahwa seluruh mitra deradikalisasi mendapatkan akses ke pelatihan dan pembiayaan,” kata Eddy.
Dirut PNM Arief juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya menyasar penguatan ekonomi, tetapi juga memperkuat kohesi sosial.