Dengan dinamika politik yang terus berkembang, masa depan Jokowi dan kemungkinan terbentuknya partai baru masih menjadi topik yang menarik untuk diikuti.
Diketahui, pada Senin 16 Desember 2024, Jokowi diumumkan secara resmi telah dipecat dari PDI-P oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.
Golkar telah menganggap Jokowi sebagai anggota kehormatan partai Golkar.
Hal itu berdasarkan ADRT partai yang menyebut Jokowi sebagai negarawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
"Kalau mereka negarawan, tidak perlu ada KTA. Bagi Golkar, kenapa Golkar menganggap Pak Jokowi misalnya yang negarawan? Karena Golkar mendukung beliau dari pada saat 2014 sampai dengan 2024 sebagai presiden," ujar Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Derek Loupatty, Kamis 5 Desember 2024.
BACA JUGA:Kenapa PDIP Pecat Jokowi? Singgung Nilai Etik dan Moralitas Politik
BACA JUGA:Jokowi, Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Kenapa Baru Dipecat Sekarang? Ini Alasan PDIP
Disisi lain, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya terbuka apabila Presiden ke-7 Jokowi ingin bergabung ke partai berlambang burung Garuda tersebut.
"Prinsipnya kan kalau Gerindra adalah partai terbuka," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin 9 Desember 2024.
Tidak hanya Golkar dan Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) juga tertarik menampung Jokowi sebagai anggotanya.
Tidak tanggung tanggung, PAN memastikan Jokowi masuk dalam partainya hingga 1.000 persen. Bukan karpet merah lagi, tapi karpet biru.
"Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silakan," kata Sekjen PAN, Eko Patrio di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Desember 2024.