Menurutnya, pameran harus berjalan sesuai dengan kesepakatan antara seniman dan kurator dan dimanajemen oleh galeri.
Sementara ketika terdapat karya yang tidak relevan dengan tema, ia sebagai kurator akan mengatakan dengan jelas bahwa karya tersebut tidak sesuai dengan tema.
"Dan saya punya kewenangan untuk menilai, kewenangan untuk mengatakan pada seniman bahwa karya A atau B atau C misalnya tidak sesuai dengan tema, bagi saya penting," tandasnya.
Termasuk pada kasus ini, ia mengaku keberatan ini semata karena ketidaksesuaian antara karya dengan tema.
"Saya keberatan kalau dipasang semata-mata bukan soal bentuk lukisannya atau seperti apa, tapi justru konten lukisannya itu dengan tema," tandasnya.
Sayangnya, saran yang disampaikannya seakan ditolak mentah-mentah oleh sang seniman.
"Ketika itu saya sampaikan pendapat saya dengan baik-baik ke saudara Yos Suprapto dan merasa ide-ide saya ditampik. Tentu saya merasa kalau saya bukan kurator yang cocok dengan pameran ini," tutur ya.
Ia pun tetap kekeh dengan pendapatnya bahwa dua karya dianggap tidak sesuai tema dan tidak bisa dipasang.
Oleh karena tidak ditemukannya kesepakatan, ia memutuskan untuk mundur dari pameran.
"Saya tetap menghargai pendapat Yos Suprapto, tapi tentu saya juga bisa dihargai juga sikap saya karena kurator tanpa kesepakatan menjadi aneh."
Ia menegaskan peran krusial kurator dalam pameran sehingga tidak masuk akal apabila pendapat kurator tidak dihargai.