BACA JUGA:Teguh Setyabudi Pastikan Tidak Ada Penolakan Ibadah Natal di Jakarta
Seperti halnya kisah para gembala yang termasuk dalam kelompok terpinggirkan.
"Allah berpihak kepada para gembala yang di dalam masyarakat itu disisihkan, tidak diperhitungkan, terpinggirkan, tidak dianggap karena mereka tidak mampu," tandasnya.
Dengan status mereka sebagai gembala, lanjut Suharyo, mereka dianggap tidak mungkin bisa memenuhi syarat yang dituntut pada zaman tersebut untuk terlibat, baik di dalam masyarakat maupun keagamaan,
Dipilihnya para gembala sebagai penerima kabar gembira ini lantaran Allah berpihak kepada kebenaran, keadilan, dan kebaikan bersama.
Keberpihakan ini kepada yang terpinggirkan ini tertuang dalam pilar-pilar ajaran sosial gereja.
Ajaran yang sudah digaungkan sejak 2022 tersebut meliputi lima pilar, yakni menghormati martabat manusia, kebaikan bersama, solidaritas dan kesetiakawanan, keberpihakan kepada yang kurang beruntung, dan keutuhan ciptaan.