JAKARTA, DISWAY.ID - Keputusan Pemerintah memberikan insentif berupa diskon listrik sebesar 50 persen guna mengimbangi kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen disambut baik.
Terbukti, penjualan token listrik di sejumlah ritel dagang terpantau meningkat pesat.
BACA JUGA:Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini yang Masih Aktif 1 Desember 2024, Klaim SG2 hingga Token
BACA JUGA:Hadiah Tahun Baru, Pemerintah Berikan Diskon Listrik 50 Persen, Begini Mekanismenya
Berdasarkan pantauan Disway pada Kamis 2 Januari 2025 di sebuah cabang ritel minimarket Alfamart, yang bertempat di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, penjualan token listrik, yang dijual seharga Rp 23.500 - 1.003.500 per Kilowatt-Hour (kWh) terpantau melonjak naik.
Menurut keterangan Saiful, salah seorang pegawai Alfamart yang ditemui oleh Disway pada hari yang sama, penjualan token listrik diketahui meningkat sejak tanggal 1 Januari 2025 kemarin.
“Sejak ganti tahun itu naiknya (pembelian),” ujar Saiful dalam keterangannya.
Menurut Saiful, pemberian diskon 50 persen token listrik sari Pemerintah ini adalah alasan utama dibalik meningkatnya minat beli masyarakat. Hal ini terbukti dari melonjaknya pembelian token listrik pada awal tahun 2025 ini.
“Lumayan banyak, lebih tinggi dari biasanya. Pada manfaatin diskon juga kan,” ucap Saiful.
BACA JUGA:Jenis dan Golongan Listrik PLN yang Terkena Tarif PPN 12 Persen per 1 Januari 2025
BACA JUGA:PPN 12 Persen Naik! Cara Dapat Diskon Tarif Listrik 50 Persen
Hal serupa juga terjadi di salah satu cabang ritel minimarket modern ternama di Indonesia, Indomaret.
Menurut keterangan Wahyu, salah seorang pegawai salah satu cabang ritel Indomaret yang terletak di wilayah Parung, Depok, jumlah pembeli token listrik justru melonjak sejak Rabu 1 Januari 2025 kemarin hingga Kamis 2 Januari 2025 hari Ini.
“Kita belum tahu ke depannya gimana, tapi dari tanggal 1 kemarin penjualan ya meningkat,” jelas Wahyu saat ditemui oleh Disway pada hari yang sama.
Sementara itu, diskon 50 persen untuk token listrik yang dikeluarkan oleh Pemerintah diketahui hanya berlaku untuk pelanggan dengan daya listrik dengan golongan pengguna yang memiliki daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA.