Biasanya virus ini muncul pada musim dingin di bulan Desember-Januari, dan rentan terpapar pada kelompok imunitas rendah.
HMPV menyebar melalui tetesan pernapasan dari batuk atau bersin, serta kontak dekat dan permukaan terkontaminasi.
Virus ini dapat menginfeksi siapa saja. Namun, kelompok yang lebih rentan terinfeksi HMPV, yakni anak-anak, lansia, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pihak berwenang menegaskan bahwa HMPV bukanlah ancaman pandemi yang mendesak.
Perbedaan Virus HMPV dan Covid-19
Meski memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19, keduanya ternyata memiliki perbedaan yang signifikan.
BACA JUGA:Bantahan Menkes Budi Soal Anggapan Keliru Soal Flu A dan HMPV Melonjak di Tiongkok
Dilansir dari laman resmi Sehat Negeriku, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan virus HMPV dengan Covid-19 berbeda.
Menurutnya, Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
Di mana sistem imunitas manusia sudah mengenal ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” kata Budi dikutip Rabu, 8 Januari 2025.
Budi pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
BACA JUGA:Menkes Tegaskan HMPV Beda dengan Covid-19: Tidak Mematikan!
“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tuturnya.
Kemenkes Umumkan HMPV sudah Masuk Indonesia
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa virus HMPV sudah terdeteksi di Indonesia.
"Apakah HMPV ini ada di Indonesia? HMPV ini sudah ada di Indonesia sudah lama. Kalau dicek, apakah sekarang ada? Ada. Mungkin teman-teman juga yang ada di depan saya ini kalau dicek, ada juga yang kena kalau batuk-batuk," papar Budi.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyampaikan kelompok anak menjadi usia yang banyak terpapar virus tersebut.