"Jadi kewaspadaan termasuk literasi kita berhubungan dengan dunia internasional, dengan WHO dan sebagainya ini menjadi satu hal yang perlu selalu kita update."
Dalam hal ini, ia memandangnya sebagai kebijakan strategi yang perlu diterapkan.
BACA JUGA:Bantahan Menkes Budi Soal Anggapan Keliru Soal Flu A dan HMPV Melonjak di Tiongkok
"Dan WHO pun juga selalu mengingatkan hal ini untuk kemudian masyarakat dan negara harus aware terkait dengan masalah penyakit-penyakit menular."
Adapun, Adib menegaskan, garda terdepat dari upaya pencegahan ini adalah masyarakat itu sendiiri.
"Salah satu kata kuncinya adalah pengendalian melalui surveillance, deteksi dini, promosi kesehatan, dan juga preventive pencegahan," tutupnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut tidak mematikan.
Selain itu, virus ini juga sudah ditemukan sejak lama sehingga tubuh bisa menghadapinya dengan baik.
Adapun gejala dari penyakit infeksi ini juga seperti flu pada umumnya, seperti batuk pilek, demam, hingga sesak napas.
BACA JUGA:Bantahan Menkes Budi Soal Anggapan Keliru Soal Flu A dan HMPV Melonjak di Tiongkok
Bahkan, dengan daya tahan tubuh yang kuat, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.
"Tidak benar HMPV ini mematikan. Itu tidak benar. HMPV ini tidak mematikan. Sama seperti flu biasa," tegas Menteri Kesehatan RI di Jakarta, 6 Januari 2025 lalu.