JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Umum Pengurus Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah menyoroti ketidakadilan gender yang masih terjadi di Indonesia.
Salah satu data yang disebutkannya adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022, dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Rata-rata lama sekolah penduduk perempuan 15 tahun ke atas lebih rendah dibanding laki-laki, yakni 8,87 tahun berbanding 9,28 tahun," ungkap Salmah pada Tanwir I 'Aisyiyah di Jakarta, 15 Januari 2025.
BACA JUGA:Nusron Wahid Bertemu dengan Natalius Pigai, Ini yang Dibahas
Data tersebut, lanjut Salmah , menunjukkan bahwa perempuan masih menghadapi tantangan, seperti pernikahan dini, penghapusan sekolah, dan stereotipe gender yang menghambat mereka untuk meraih pendidikan yang setara dengan laki-laki.
Selain pendidikan, Salmah menyebut masih adanya kesenjangan gender dalam hal kesehatan.
Dalam hal ini, terdapat perbedaan atau ketidaksetaraan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, penerimaan, dan hasil kesehatan.
"Hal ini mencakup segala aspek kesehatan, mulai dari pencegahan penyakit, akses terhadap layanan kesehatan, pengambilan keputusan terkait kesehatan, hingga hasil kesehatan akhir," paparnya.
Salmah menyebut kesenjangan gender dari segi kesehatan ini dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti disparitas dalam tingkat kecenderungan terkena penyakit, tingkat akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas.
BACA JUGA:Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!
Serta kesenjangan dalam pemahaman dan dukungan terhadap kesehatan seksual dan reproduksi.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya mewujudkan masyarakat yang berkeadilan melalui penguatan peran perempuan.
Mulai dari bidang pendidikan, 'Aisyiyah sebagai pemula pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia terus menguatkan langkahnya dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan juga pendidikan yang inklusif bagi seluruh anak, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.