BACA JUGA:Intip Lilin Senilai Rp20 Juta di Klenteng Hok Lay Kiong, Simbol Doa dan Harapan
Sejak pemugaran itu tidak pernah dilakukan perubahan lagi sama sekali dan masih tetap eksis hingga sekarang.
"Makanya kelenteng ini disakralkan dan dihormati, bukan saja dari masyarakat Kota Tangerang, tapi di luar dari kota Tangerang," cetusnya.
Bahkan ketika banyak orang-orang Kota Tangerang telah bertransmigrasi, tetap memiliki ikatan memori terhadap kelenteng ini.
"Karena orang sembayang itu pertama kan yakin dan harus yakin. Bukan yakin saja tapi harus yakin. Jadi mungkin dengan begitu mereka mempunyai satu ada kontak batin dengan kelenteng tersebut," tuturnya.
BACA JUGA:Klenteng di Banyumas Naikkan Sesaji di Altar Mbah Kuntjung
BACA JUGA:Pj Gubernur Kalbar Buka Festival Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang, Perwujudan Bhineka Tunggal Ika
Tak menutup kemungkinan pula informasi yang menyebar dari mulut ke mulut antarumat Tionghoa yang pernah beribadah ke kelenteng ini semakin menarik banyak pengunjung.
Tak ayal, pengunjung Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang pada perayaan Imlek ini bukan hanya dari Tangerang Raya.
"Tidak menutup kemungkinan juga dari Jakarta. Dari Jakarta, Bogor, banyak yang singgah ke sini untuk melakukan ibadah di kelenteng tertua."