"Hal ini merupakan kebijakan yang baik jika dilaksanakan secara efisien. Namun, jika tidak ada strategi yang matang dalam implementasinya, maka tambahan anggaran ini hanya akan menambah beban fiskal negara tanpa menghasilkan dampak jangka panjang yang berarti," pungkasnya.
BACA JUGA:Diperiksa KPK, Dirut Bank Bengkulu Dicecar 20 Pertanyaan
BACA JUGA:Linglung Usai Jalani Klarifikasi Hartanya di KPK, Kepala BPJN Kalbar: Sudah Saya Laporkan
Bagi masyarakat kelas menengah, dampak dari kebijakan ini akan terasa dalam bentuk peningkatan pajak penghasilan dan berbagai beban fiskal lainnya.
Jika tren ini berlanjut, maka pemerintah harus mencari sumber pendapatan lain, yang kemungkinan besar akan berasal dari pajak dan pungutan lainnya.
"Dalam konteks ini, kelas menengah semakin menjadi korban dari kebijakan populis yang diusung oleh pemerintah. Dengan target pajak yang semakin tinggi, mereka dipaksa untuk menanggung beban fiskal yang lebih besar dibandingkan kelompok masyarakat lainnya," tutup Achmad.