JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta meninjau jajanan takjil mengantisipasi penggunaan formarlin di pasar Rawamangun Jakarta Timur pada Jumat, 7 Maret 2025.
Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbang) Jakarta Timur, Fauzi menyampaikan bahwa dengan kehadiran BPOM Jakarta dan pihaknya bisa mensosialisasikan kepada pedagang tentang bahaya menjual makanan yang mengandung boraks atau formalin.
BACA JUGA:Momen Wawali Kota Tangerang Masak Bareng Influencer Kuliner Bobon Santoso, Bagi Takjil ke Warga
“kehadiran kita disini tentunya ingin memberikan sosialisasi kepada para pedagang itu sendiri karena tidak sedikit para pedagang ini belum paham tentang bahan-bahan berhaya ini,” terang Fauzi di Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2025.
Selain itu, ia berharap dengan adanya tinjauan ini bisa memberikan jaminan makanan ini layak untuk di konsumsi.
“Jadi mereka belanja bahwa makanan yang mereka konsumsi itu adalah sehat dan para pengkonsumsi supaya mereka juga tenang,” ungkap dia.
Dalam tinjauan tersebut, Pemkot Jakarta Timur dan BPOM Jakarta menemukan satu pedagang menjual makanan berjenis mi kuning yang mengandung bahan formalin.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Menu Takjil Hemat untuk Dibagikan saat Bulan Puasa, Perut Kenyang Pahala Berlimpah!
Melihat hal tersebut, Fauzi meminta kepada pihaknya untuk mendalami pengedaran makanan mengandung formalin agar tidak beredar di kalangan masyarakat.
“Nah ini yang akan kita tindak lanjuti,” jelas dia.
Senada dengan Fauzi, Kepala Balai Besar POM Jakarta, Sofiyan Anwar turut memberikan pembebekalan kepada pedagang sampai pembeli untuk menghindari bahan makan berbahaya.
“pangan takjil dan minuman yang dijual disini itu aman kemudain bebas dari bahan berbahaya dan tentunya memenuhi standar keamanan pangan,” jelas Sofiyan.
Tidak hanya itu, BPOM pun membawa kendaraan roda empat laboratorium untuk melakukan menguji (sampling) terhadap sejumlah makanan yang diduga mengandung formalin.