JAKARTA, DISWAY.ID – Perempuan di Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama terkait akses kesehatan, pendidikan, pekerjaan, serta perlindungan dari kekerasan.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025, Farid Nila Moeloek (FNM) Society bersama dengan United Nations Population Fund (UNFPA), didukung oleh Takeda, menyelenggarakan Konferensi Nasional Perempuan dengan tema “Perempuan Sehat dan Berdaya, Menuju Kesetaraan Global”.
BACA JUGA:Ketum Aisyiyah Soroti Ketidakadilan Gender dalam Pendidikan dan Kesehatan
Ketimpangan Gender Masih Jadi Tantangan
Berbagai data menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam kesetaraan gender, tantangan masih terus dihadapi.
Gender Development Index (GDI) Indonesia masih berada di angka 0,94 dari skala 0 hingga 1, di bawah standar global.
Selain itu, Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 mengungkap bahwa 1 dari 4 perempuan berusia 15-64 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual selama hidupnya.
Dalam pembukaan acara, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, selaku Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan RI, menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan.
“Pemenuhan hak-hak dasar perempuan masih menjadi tantangan besar, mulai dari kesehatan reproduksi, kematian ibu, hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak. Upaya kolektif lintas sektor sangat dibutuhkan agar perempuan Indonesia dapat lebih sehat dan berdaya,” ujarnya.
BACA JUGA:Pesona Alex Consani Gak Ada Obat, Transgender Pertama di Dunia dengan Gelar Model of the Year
Veronica Tan: Akses Setara Adalah Kunci
Dalam sambutannya, Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, menekankan bahwa akses setara bagi perempuan merupakan kunci utama dalam mencapai kesetaraan gender.
“Saya berharap kemitraan ini menjadi langkah nyata dalam membantu perempuan Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan yang layak, dan perlindungan dari kekerasan,” ujar Veronica.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender serta melibatkan laki-laki sebagai mitra strategis dalam menciptakan perubahan berkelanjutan.
“Ketika perempuan memiliki kesempatan yang setara, mereka dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” tambahnya.
BACA JUGA:Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM