Petronas menyebut insiden ledakan yang menimbulkan kebakaran terjadi pada jaringan pipa utama PGB pada Selasa 1 April 2025 pukul 08.10 waktu setempat (07.10 WIB).
Dalam keterangannya, Petronas menyebut bahwa pipa gas yang terdampak telah diisolasi untuk mencegah risiko lebih lanjut.
Petronas juga menegaskan bahwa keselamatan masyarakat sekitar dan pasokan gas nasional tetap menjadi prioritas utama mereka. "Kami bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan keamanan serta meminimalkan dampak lingkungan," ujar perwakilan perusahaan.
Sebagai langkah pencegahan, tiga stasiun ritel Petronas yang berada di sekitar lokasi, yaitu PS Putra Heights, PS KM2 LDP, dan PS Putra Bestari, telah ditutup sementara.
BACA JUGA:Duarrr! Kebakaran Melanda Kawasan Pergudangan Dadap dekat PIK 2, Api Berkobar Hebat
Sementara itu, penyelidikan penyebab kebakaran Petronas masih berlangsung, meskipun api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 15.45 waktu setempat.
Berdasarkan laporan hingga pukul 15.40, kebakaran ini mengakibatkan kerusakan pada 190 unit rumah, 148 mobil, dan 11 sepeda motor.
Jumlah korban
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan bahwa ratusan korban telah dalam penanganan medis.
Sedikitnya 100 korban telah menerima perawatan medis di berbagai rumah sakit di Lembah Klang. Lalu, 14 orang dirawat di Instalasi Gawat Darurat dan Trauma (ETB) Rumah Sakit Putrajaya, 28 orang di RS Serdang, dan 25 orang di RS Cyberjaya.
Sementara itu, Subang Jaya Medical Centre menangani 22 korban, RS Thomson satu korban, RS Spesialis Avisena lima korban, dan RS Columbia Asia Bukit Rimau dua korban. Beberapa korban mengalami luka bakar derajat dua dan tiga, tetapi sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden tersebut.
Istri Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, turut menjenguk korban kebakaran Petronas bersama Menteri Kesehatan, Dzulkefly Ahmad. Mereka mengunjungi pusat evakuasi dan beberapa rumah sakit guna memastikan kondisi para korban serta kebutuhan darurat yang harus segera dipenuhi