Saham Asia Berdarah! Tarif Trump Picu Pembantaian di Lantai Bursa

Senin 07-04-2025,14:48 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

“Asia jadi korban utama dari kenaikan tarif AS. Ini akan berdampak jangka pendek dan panjang bagi negara-negara kecil dengan ekonomi terbuka,” kata Qian Wang, Kepala Ekonom Asia Pasifik di Vanguard.

Bangladesh sendiri mengekspor pakaian senilai US$8,4 miliar ke AS setiap tahun.

Kini, sektor itu terancam terpukul keras.

BACA JUGA:Prabowo dan PM Anwar Ibrahim Bahas Perang Tarif Trump di Malaysia

Kekacauan tak hanya terjadi di Asia.

Tiga indeks utama di Wall Street turun lebih dari 5% pada Jumat lalu, dengan S&P 500 jatuh hampir 6%—mencatatkan pekan terburuk sejak 2020. FTSE 100 di Inggris juga amblas hampir 5%, disusul bursa Jerman dan Prancis yang mengalami kejatuhan serupa.

“Perdagangan berjangka AS juga mengindikasikan sesi perdagangan berikutnya akan lebih parah,” kata Lee.

BACA JUGA:Florian Wirtz 'Kartu Trump' Manchester City, Penerus Kevin De Bruyne di Skuad The Citizens

Pasar saham global telah kehilangan triliunan dolar sejak Trump mengumumkan tarif impor 10% untuk hampir semua negara.

Barang-barang dari mitra dagang utama seperti China, Uni Eropa, dan Vietnam kini menghadapi beban tarif yang jauh lebih tinggi.

Kategori :