Menurut Hasan, di lokasi kejadian itu memang rawan ular berbisa. Dia pun masih menunggu pihak yang berwajib untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Arah ke situ (kekerasan) belum bisa menyimpulkan, karena kita juga hanya melihat kasat mata saja apakah dia kecelakaan ketika mengambil rumput karena di situ juga area rawan,"
"Area buat mengambil rumput dan di situ juga masih banyak ular atau binatang-binatang buas. Cuma untuk arah dugaan kekerasan belum kelihatan, cuma indikasinya itu saja ada bercak darah sama memakai sarung," sambung Hasan.
Untuk sementara ini, mayat tersebut bukan warga RW 10 RT 03, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Sementara itu, pihak kepolisan pun sudah memasang garis kuning (police line) untuk mensterilkan lokasi kejadian.
Namun, pihak kepolisan belum dapat memberikan keterangan resmi terkait kasus tersebut. Masih mengumpulkan barang bukti dan menelusurinya lebih lanjut.
"Kepolisan membawa beberapa barang bukti. Selain sarung dan pakaian yang dipakai, ada satu buah galon, galon le mineral yang dibawa," tukasnya.