"Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan US$ 18 miliar, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi ini," ungkapnya.
BACA JUGA:Membaca Langkah Politik Prabowo yang Undang PM Australia Berkuda di Padepokan Hambalang
Prabowo mengatakan Indonesia dan Thailand sepakat ingin meningkatkan pengembangan dan standarisasi industri halal dan ekonomi digital di bidang fintech, e-commerce, dan infrastruktur.
"Kami juga berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia.
“Kami juga menyangkut baik kerja sama di sektor penerbangan dan meningkatkan pengembangan teknologi bersama di bidang ini," jelasnya.
BACA JUGA:Prabowo dan PM Australia Sepakati Kerja Sama di Bidang Pertahanan hingga Pangan
BACA JUGA:Prabowo Berapi-api di Forum Dunia: Sudah Cukup Resolusi, Saatnya Bertindak untuk Palestina!
Sementara itu, di bidang ketahanan pangan, Prabowo mengatakan bahwa kedua negara ingin fokus kepada ketahanan rantai pasok dan joint venture dalam pengelolaan dan penyimpanan makanan.
"Dalam ketahanan energi, kami membuka kesempatan untuk entitas-entitas dari Thailand untuk partisipasi dalam sektor energi Indonesia. Dan kami juga akan membuka kembali Indonesia-Thailand Energy Forum tahun ini," imbuhnya.
Bukan hanya itu, Prabowo mengatakan Indosia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan di bidang pendidikan, pariwisata, dan kesehatan.
Menurutnya, kerja sama di bidang kesehatan ini penting dalam menghadapi kemungkinan adanya pandemi baru.
"Baru saja kita menyaksikan tanda tangan MoU di bidang kesehatan untuk meningkatkan kerja sama kita, untuk sama-sama bisa meningkatkan kapasitas kita. Dan hal ini sangat penting menghadapi kemungkinan-kemungkinan pecahnya pandemi-pandemi baru," tuturnya.
"Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan melalui kolaborasi antara Indonesia Aid dan Thailand International Cooperation Agency," lanjutnya.