Lukai Petugas dengan Sajam, Puluhan Napi Lapas Nabire Kabur Lewat Pintu Utama!

NABIRE, DISWAY.ID - Viral di media sosial detik-detik puluhan narapidana (napi) kabur dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Provinsi Papua Tengah, Senin 2 Juni 2025.

Parahnya lagi, para napi ini yang kabur itu melukai seorang petugas Penjaga Pintu Utama atau P2U dengan mengayunkan senjata tajam.

BACA JUGA:Lapas Bekasi Nyatakan Perang, Sikat Habis Narkoba dan HP Ilegal dari Dalam Penjara

BACA JUGA:Dikawal Ketat, 100 Napi Narkoba Asal Riau Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Alhasil, petugas itu terluka akibat sabetan senjata tajam seperti klewang. 

Dalam rekaman CCTV yang diterima Disway.id, puluhan narapidana ini dengan leluasa kabur melalui pintu depan atau pintu utama lapas. Seorang petugas Lapas mengalamo luka akibat disabet senjata tajam oleh napi dengan perawakan rambut gondrong berbaju merah. 

Kapolres Nabire, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Samuel D. Tatiratu membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, insiden itu masih dalam penyelidikan Polres dan Polda setempat.

Namun, Samuel enggan memberikan keterangan lebih, terkait kaburnya puluhan napi dari Lapas Nabire tersebut.

BACA JUGA:Buntut Kerusuhan Lapas Muara Beliti, Menteri Imipas Imbau Jajaran tak Gentar

BACA JUGA:Mencekam, Ustaz Abdul Somad Sempat Tertahan saat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti

“Terkait narapidana kabur, saya akan sampaikan setelah berkomunikasi dengan Kapolda dan Kalapas,” kata Samuel saat dikonfirmasi awak media, Senin siang.

“Nanti setelah itu, saya akan sampaikan kepada teman-teman media,” sambungnya.

Samuel menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas Lapas Nabire soal satu petugas jaga yang mengalami luka-luka.

“Kami akan menjenguk dan melihat kondisi para petugas yang terkena senjata tajam (sajam) dan kini mendapatkan perawatan dari tim medis di rumah sakit,” ujar dia.

Terpisah, Humas Ditjenpas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengonfirmasi peristiwa itu. Namun, pihaknya akan memberikan keterangan resmi usai pendalaman oleh Ditjenpas.