DCI Indonesia sendiri telah dipercaya oleh lebih dari 270 pelanggan dari berbagai sektor strategis.
Mulai dari penyedia cloud global, bank, asuransi, e-commerce, hingga BUMN dan perusahaan konten, seluruhnya bergantung pada keandalan infrastruktur pusat data DCI yang memiliki rekam jejak 100% power uptime sejak 2013.
BACA JUGA:Kapan HUT ke-498 Jakarta? Catat Tanggal dan Temanya Berikut
Tak hanya membangun infrastruktur digital berstandar global, DCI juga membawa dampak langsung bagi pengembangan SDM lokal.
Pembangunan JK6 melibatkan lebih dari 8.000 tenaga kerja dan 3 juta jam kerja (manhours) dari kontraktor lokal di berbagai bidang—sipil, mekanik, hingga listrik—mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional dalam industri teknologi tinggi.
Toto Sugiri, Founder dan CEO DCI, menegaskan bahwa JK6 adalah wujud nyata kemampuan anak bangsa dalam membangun fondasi digital Indonesia.
“Kami membuktikan bahwa keahlian lokal bisa menghasilkan pusat data dengan standar global yang dipercaya klien-klien internasional. JK6 menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem digital dan AI yang berdaulat,” ujarnya.
Peluncuran JK6 sekaligus menjadi bagian dari kontribusi DCI terhadap agenda besar nasional: visi Indonesia Emas 2045 dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
Infrastruktur digital, termasuk pusat data, diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam strategi hilirisasi digital pemerintah.
BACA JUGA:Jadwal KRL Baru China Lintas Bogor dan Cikarang, Yuk Coba Pengalaman Baru
Tanpa pusat data, transformasi digital hanya akan menjadi wacana.
Dengan JK6, Indonesia tidak hanya membangun pusat data, tetapi juga meletakkan batu fondasi bagi kedaulatan digital.
Sebuah langkah konkret menuju ekosistem digital yang andal, inklusif, dan berdaya saing global.