Siswa SMA: Rp500.000
Lansia dan disabilitas berat: Rp600.000
Bantuan ini bersifat non-flat, tergantung pada jumlah komponen penerima dalam satu rumah tangga.
Selain PKH, KPM juga menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar Rp200.000 per bulan, yang dirapel untuk periode Mei hingga Juli 2025, total Rp600.000.
Artinya, satu keluarga bisa menerima lebih dari Rp1 juta dalam dua bulan ke depan.
BACA JUGA:Kata Ahli FKUI: Langsung Tidur Setelah Makan Daging Kurban Bisa Bikin Asam Lambung Naik
Bukan Sekadar Bansos, Tapi Stimulus Ekonomi
Pemerintah menegaskan bahwa pencairan PKH ini juga berperan sebagai stimulus fiskal untuk menggairahkan konsumsi rumah tangga, khususnya menjelang liburan sekolah dan Idul Adha.
Dana segar yang masuk ke masyarakat kelas bawah diharapkan mampu mendorong roda perekonomian lokal.
“Bansos adalah salah satu cara negara menjaga daya beli rakyat dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Amalia.
Sebagai pelengkap, pemerintah juga menyiapkan diskon transportasi umum dan tarif jalan tol selama masa liburan sekolah Juni–Juli.
Kebijakan ini menyasar kalangan menengah bawah yang ingin bepergian namun terkendala biaya.
“Ini bagian dari strategi meningkatkan mobilitas dan konsumsi domestik, termasuk sektor pariwisata,” kata Amalia.
BACA JUGA:Tips Anti Begah dan Mules Setelah Makan Daging Kurban, Nomor 4 Paling Sulit!
Penggunaan DTSEN dianggap kunci untuk mengurangi inclusion error—yakni warga tidak layak tapi tetap menerima bantuan. BPS dan Kemensos kini menyinergikan data berbagai lembaga untuk memastikan penyaluran bansos lebih akurat.
“Kita ingin bansos tidak salah sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial,” tutup Amalia.