PYONGYANG, DISWAY.ID - Pyongyang mengutuk pembunuhan warga sipil Iran oleh Israel sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak terampuni" dan menuduh Tel Aviv melakukan "terorisme yang disponsori negara".
Korea Utara mengecam agresi militer Israel terhadap Iran, menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan" dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko memicu perang besar di kawasan Timur Tengah yang sudah tidak stabil.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita resmi KCNA pada Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa Pyongyang menyampaikan "keprihatinan serius" atas serangan militer Israel terhadap situs-situs sipil, nuklir, dan energi milik Iran, dan "mengecam keras" tindakan tersebut.
Juru bicara itu mengatakan bahwa pembunuhan warga sipil dalam serangan Israel adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dimaafkan", serta menuduh Tel Aviv melakukan "terorisme yang disponsori negara" yang memperbesar risiko "perang total baru" di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Presiden Prabowo dan Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis Indonesia-Rusia
Korea Utara juga memperingatkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa agar tidak ikut campur lebih jauh.
"Situasi serius saat ini yang disaksikan dunia dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan pelaku utama penghancur perdamaian serta keamanan global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
"Masyarakat internasional sedang mengamati dengan seksama tindakan AS dan kekuatan Barat yang justru menyulut api perang, dengan menyalahkan hak kedaulatan yang sah dan upaya bela diri Iran sebagai korban," tambahnya.
BACA JUGA:Presiden Prabowo dan Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis Indonesia-Rusia
Pernyataan Korea Utara ini muncul di tengah komentar Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa "kesabarannya telah habis" terhadap Iran.
Korea Utara menyerukan agar Washington menahan diri, memperingatkan bahwa tindakan AS dan sekutunya sedang "mendorong situasi di Timur Tengah menuju fase bencana yang tak terkendali".
BACA JUGA:Presiden Prabowo dan Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis Indonesia-Rusia
Pernyataan Trump tersebut muncul setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tuntutan AS untuk "menyerah tanpa syarat" dan memperingatkan bahwa intervensi AS akan menimbulkan "kerugian yang tidak dapat diperbaiki".
Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump telah mengatakan kepada para pembantunya pada Selasa bahwa ia telah menyetujui rencana serangan terhadap Iran, tetapi masih menunggu apakah Iran akan menghentikan program nuklirnya.