"Kami konsepkan one stop service. Pasien cukup diperiksa di RS, dan obat langsung diantar ke rumah untuk mengurangi antrian," kata dia.
RSUD dr. Harjono sendiri, saat ini berstatus tipe B pendidikan, dengan layanan unggulan seperti jantung, paru, hingga instalasi rawat inap modern.
Yunus mengatakan, tudingan yang menyebut fasilitas tak memadai adalah narasi lama yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Soal kabar yang menyebut dirinya terlibat dalam praktik tidak etis dan hubungan personal di luar institusi, dr. Yunus dengan tegas membantah. Menurutnya ada upaya sistematis untuk menjatuhkan reputasinya sebagai pimpinan RSUD. Ia menegaskan akan menempuh jalur hukum menyikapi persoalan ini.
"Selama ini saya diam. Tapi tuduhan itu disebarkan oleh akun-akun tidak jelas di media sosial, seperti Andayani Sera. Saya tahu siapa yang membiayai penyebaran isu itu. Saya tegaskan. Demi Allah itu semua tidak benar," jelasnya.
Ia beranggapan, apa yang menimpanya tak berbeda jauh dengan serangan-serangan terhadap sejumlah pejabat lain di wilayah eks-Karesidenan Madiun. Termasuk terhadap Bupati Magetan, yang juga sempat menjadi sasaran fitnah digital.