Tahun demi tahun berlalu, Agus memasuki masa remaja di era 1984, Agus menjadi pemuda yang kerap terlibat perkelahian. Agus muda kehilangan arah, terjebak dalam bayang masa lalu.
Hingga suatu hari, kematian sang ayah justru menyingkap kisah-kisah keberanian dan pengorbanan ayahnya di medan perang, Agus mulai mengenal sosok ayahnya dengan cara yang berbeda.
Kini, di tengah kobaran perang dan dilema pribadi, Agus harus bergulat dengan identitasnya sebagai prajurit, pengorbanan keluarga yang ia tinggalkan, serta tanggung jawab besar melindungibanak buahnya dan warga sipil yang tak bersalah.