Tanpa BI Checking, pemberi pinjaman menanggung risiko lebih besar karena tidak memiliki riwayat kredit Anda sebagai jaminan.
Untuk mengkompensasi risiko ini, pemberi pinjaman biasanya menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan KPR konvensional.
2. Biaya Tambahan
Selain suku bunga yang lebih tinggi, Anda akan dikenakan biaya tambahan seperti biaya administrasi, biaya provisi, atau biaya lainnya.
BACA JUGA: Arsenal Bersih-bersih Pemain, Penjualan Vieira hingga Lokonga Targetkan Dana Rp880 Miliar
BACA JUGA:Klik bsu.kemnaker.go.id Cek Penerima BSU Ketenagakerjaan, Ada Nama Kamu di Situs Resmi Pemerintah
Adanya biaya tambahan biasanya tidak dapat diprediksi secara pasti sehingga menjadi risiko yang mungkin muncul dalam proses KPR.
3. Lembaga Tidak Terpercaya
Beberapa lembaga yang menawarkan KPR tanpa BI Checking biasanya tidak memiliki reputasi yang baik atau tidak diatur dengan ketat.
Ini bisa meningkatkan risiko penipuan atau praktik bisnis yang tidak adil sehingga merugikan.
4. Kondisi dan Syarat yang Lebih Ketat
Lembaga pemberi pinjaman biasanya menetapkan syarat dan ketentuan yang lebih ketat, seperti jangka waktu pelunasan yang lebih pendek.
Selain itu, persyaratan yang ketat biasanya berimbas pada pemberian jumlah pinjaman yang lebih kecil.
5. Kurangnya Perlindungan Konsumen
Lembaga yang tidak terikat oleh regulasi BI Checking biasanya tidak terikat oleh aturan perlindungan konsumen yang ketat.
BACA JUGA:Bayern Munich Intip Peluang Gaet Xavi Simons, Chelsea dan Liverpool Gerak Lambat