Sebagai bentuk belasungkawa, Pemerintah Bangladesh menetapkan hari berkabung nasional, dengan bendera diturunkan setengah tiang dan doa bersama di berbagai institusi.
Muhammad Yunus, pemimpin sementara Bangladesh, menyampaikan duka mendalam:
"Kehilangan ini sangat menyakitkan — bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi bangsa. Anak-anak adalah masa depan kita. Kehilangan mereka adalah luka yang tidak tergantikan."
Tentara Bangladesh telah menyelidiki lokasi dan mengangkat bangkai jet pada Senin malam.
Investigasi resmi sedang berlangsung, dan otoritas militer menyebut dugaan awal kecelakaan disebabkan oleh kegagalan mesin.
Penyelidikan juga akan melibatkan para ahli penerbangan dari luar negeri, mengingat pesawat tersebut merupakan produk China.
Polisi dan militer masih menyisir puing-puing bangunan untuk mencari bukti fisik dan sisa jenazah.
Identitas korban terus diverifikasi, dan keluarga diminta datang ke rumah sakit untuk pencocokan data.
Pihak sekolah mengadakan doa bersama di malam hari dan membentuk tim pemulihan trauma bagi siswa yang selamat.
“Saya tidak tahu berapa lama anak-anak bisa pulih dari trauma ini,” kata guru Hossain.
“Tapi kami akan terus berada di sisi mereka.”