Membaca Reaksi Publik saat Twitter Dicaplok Elon Musk sebelum Bertemu LBP

Rabu 27-04-2022,04:34 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

Dudy Rudianto Founder Evello-perusahaan layanan Big Data dengan teknologi end to end yang terdiri dari Web, Robot Crawler, Indexing atau Clustering dan Analytics Platform Technology menjelaskan Evello mendeteksi aksi ini dengan sentiment positif dengan skor meyakinkan, 48,35%.

Di jagad Twitter, Elon adalah publik figure paling dipuja oleh netizen. Selama sepekan pantauan, akun @elonmusk telah berinteraksi sebanyak 6.307.106 kali dalam bentuk retweet, reply, quote tweet dan likes. 

Keputusan manajemen twitter atas tawaran Elon Musk disambut dengan hangat oleh netizen sejagat. 

Melalui strength Analyzer, evello mendeteksi kecenderungan Analytical 79%.

BACA JUGA:Big Data Menyulut Kemelut sampai LaNyalla Sebut LBP Bohong, Ini Penjelasan Evello

Dengan skor Analytical 79% Evello meyakini bahwa netizen cenderung mencari tahu alasan Elon untuk membeli Twitter. 

Seperti diketahui, Elon beralasan pembelian twitter dilakukan untuk menjamin kebebasan berpendapat, meningkat kemampuan dan fitur twitter dan mengautentikasi pengguna seluruhnya sebagai manusia. 

Latar belakang Elon membeli twitter juga membuat netizen cenderung Joy dengan skor mencapai 53%. 

Keramaian percakapan pembelian twitter oleh Elon didominasi oleh emosi Joy dengan skor mencapai 32%. 

“Langkah Elon banyak menuai dukungan netizen dunia,” jelas Dudy dalam keterangan yang diterima Disway.id Rabu 27 April 2022. 

Tak terkecuali oleh pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. Dorsey mendukung alasan Elon membeli twitter dan menyebutnya sejalan dengan cita-cita twitter. 

Meskipun demikian, tak sedikit netizen yang khawatir dengan langkah twitter.

Banyak aktivis dan pegiat HAM yang menganggap di tangan Elon, ujaran kebencian akan berkembang.

Keramaian percakapan ini terdeteksi oleh Evello dengan emosi Sadness mencapai 19%. Pembelian twitter juga terbaca oleh Evello dengan emosi Anger 7%. 

Hal ini terlihat karena banyak yang curiga jika twitter akan menjadi ladang subur bagi propaganda, penyebaran informasi palsu, disinformasi dan ujaran kebencian. Banyak juga yang terlihat marah karena tak ingin pendukung Trump kembali dengan sikapnya yang rasis. 

Di Indonesia, penggemar Elon Musk di jagad Twitter terbilang tidak kecil.

Kategori :