Hadapi Tren Penurunan Penjualan Motor, Ini Strategi MPMX Jaga Laba Rp249 Miliar

Senin 04-08-2025,15:22 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia, baru saja merilis laporan keuangan tidak diaudit untuk semester pertama tahun 2025.

Meskipun menghadapi tekanan ekonomi dan penurunan penjualan sepeda motor, MPMX berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp249 miliar.

Namun, angka laba tersebut menurun 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasi MPMX juga tercatat turun sebesar 3% menjadi Rp7.436 miliar, seiring penurunan volume penjualan sepeda motor yang mempengaruhi segmen distribusi dan ritel.

BACA JUGA:Beli Motor Honda di GIIAS 2025? Ini Langkah Cerdas Ajukan Pembiayaan dari FIFGROUP

Penurunan pendapatan di segmen distribusi dan ritel kendaraan roda dua mencapai 3% YoY, dengan distribusi turun 6% dan ritel turun 2%.

Hal ini sejalan dengan perlambatan pasar sepeda motor nasional yang mencatat penurunan sekitar 2% pada paruh pertama 2025.

Meski demikian, segmen purnajual menunjukkan ketahanan yang menjanjikan.

Pendapatan di distribusi purnajual meningkat 3%, sementara di ritel tumbuh signifikan hingga 28%, terutama didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.

BACA JUGA:‘Deliver with Care’, Inovasi Dealer WARI untuk Pengiriman Motor Aman Tanpa Khawatir

Segmen asuransi MPMInsurance mengalami penurunan pendapatan premi bersih sebesar 21% YoY menjadi Rp125 miliar, akibat melemahnya produk asuransi kendaraan bermotor dan properti.

Namun, strategi investasi yang lebih baik berhasil meningkatkan pendapatan investasi hingga 24% YoY.

Di sisi bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent melaporkan penurunan armada sewa dan jumlah pengemudi masing-masing sebesar 3% dan 5% YoY, seiring berakhirnya kontrak terkait efisiensi biaya.

Sementara itu, segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI mengalami penurunan margin akibat pergeseran produk, sehingga laba kotor menurun 19%.

BACA JUGA:Pemotor Vario Tutup Usia Usai Hantam Pembatas Jalan di Jalan TB Simatupang

Bisnis jasa keuangan Jaccs MPM Finance Indonesia juga mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 24%, yang sebagian besar disebabkan oleh keputusan strategis menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah tinggi demi meningkatkan kualitas aset.

Kategori :