JAKARTA, DISWAY.ID - Belum lama ini, Bank Indonesia (BI) telah sukses kembali menarik perhatian masyarakat Indonesia usai pihaknya mengumumkan rencananya untuk menerapkan uji coba sistem identitas transaksi digital bertajuk “Payment ID” pada tanggal 17 Agustus 2025 nanti.
Melalui sistem Payment ID ini, rekaman aktivitas transaksi para nasabah baik itu dari rekening bank, pinjaman online, dan transaksi e-wallet, nantinya akan terekam dan terhubung langsung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
BACA JUGA:23 Kode Redeem FC Mobile EA Sports Hari Ini 6 Agustus 2025, Dapatkan Rewards Pemain Langka!
BACA JUGA:Ketatnya Penjagaan Rumah Jampidsus, Belasan TNI Bersiaga di Dua Pos: Mau Foto Wajib Serahkan KTP!
Menurut Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dudi Dermawan, peluncuran Payment ID ini sendiri juga merupakan langkah BI untuk mewujudkan Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
“Ini akan menjadi sistem pembayaran yang real-time,” ucap Dudi kepada media di Jakarta, dikutip pada Selasa 5 Agustus 2025.
Nantinya, Payment ID ini akan memiliki tiga fungsi utama, yang terdiri dari mengidentifikasi profil secara spesifik, mengautentifikasi kevalidan data transaksi, serta menghubungkan data transaksi individu secara terperinci.
Lebih lanjut, Dudi juga menjelaskan bahwa sistem Payment ID ini akan mulai diterapkan secara penuh pada tahun 2029 nanti, dan akan mengoptimalkan penggunaan data granular.
“Nantinya, proses authentication akan jadi lebih efisien, dan risiko adanya fraud (penipuan) juga akan lebih bisa ditekan,” ucap Dudi.
Kekhawatiran Masyarakat
Kendati begitu, sejumlah masyarakat juga mengaku bahwa sistem Payment ID ini juga cukup membuat mereka khawatir. Pasalnya, penerapan sistem ini justru malah terkesan melanggar privasi masyarakat.
BACA JUGA:Prabowo Diminta Tuntaskan Kasus Korupsi Payment Gateway yang Mandek 10 Tahun
BACA JUGA:Praperadilan Bareskrim di PN Jaksel, OC Kaligis Harap Kliennya dapat Keadilan
Hal serupa juga dikatakan oleh Wisnu, seorang pegawai kantoran yang ditemui oleh Disway pada Selasa 5 Agustus 2025. Menurutnya, sistem Payment ID yang memantau riwayat transaksi secara real-time justru malah akan membuat dirinya merasa diawasi.
“Kesannya kayak kita diawasi, padahal kan saya transaksi itu untuk keperluan sehari-hari,” ucap Wisnu.
Selain itu, Wisnu juga mengungkapkan kekhawatirannya akan penggunaan NIK dalam sistem Payment ID ini. Menurutnya, harus ada keamanan dari Pemerintah yang dapat menjamin pencegahan tindakan penyalahgunaan data pribadi lewat sistem Payment ID tersebut.