Eze sudah lama masuk radar Arsenal.
Pemain berusia 27 tahun itu dikenal karena teknik individunya yang tinggi, dribbling eksplosif, dan fleksibilitas dalam bermain di berbagai posisi, baik sebagai gelandang serang maupun sayap.
Mikel Arteta melihatnya sebagai tambahan ideal untuk meningkatkan kreativitas dan daya serang tim.
Namun, meski Arsenal siap dengan dana besar dan kesepakatan finansial mendekati final, kesepakatan tak kunjung rampung.
Permasalahan utama bukan pada Arsenal, melainkan pada sikap Crystal Palace yang pasif di pasar transfer.
BACA JUGA:Liverpool Bidik Transfer Barcola, Perkuat Lini Serang Dimensi Baru Era Arne Slot
BACA JUGA:Kesepakatan Transfer Jadon Sancho 'Lebih Mudah', Tingkatkan Dana Belanja Ruben Amorim
Sampai saat ini, klub asal London Selatan itu belum mendatangkan pengganti yang sepadan untuk Eze.
Tanpa tambahan pemain, Palace enggan melepas salah satu aset terpenting mereka.
Pelatih Palace, Oliver Glasner, mengakui situasinya.
“Kami cukup pasif di bursa transfer. Kami masih perlu menambah beberapa pemain agar siap bersaing musim ini," kata Oliver Glasner.
Pernyataan itu menegaskan bahwa Palace tak akan mengambil risiko melemahkan skuad mereka sebelum menemukan solusi yang tepat.BACA JUGA:MU Jual 4 Pemain Lagi untuk Seimbangkan Keuangan, Sang Hero Baru Siap Mendarat di Old Trafford
BACA JUGA:Manchester United Dekati Carlos Baleba, Rencana Besar Ruben Amorim Perkuat Lini Tengah
Kehilangan Eze tanpa pengganti ibarat "bunuh diri" kompetitif di mata manajemen klub.
Apa Arti Eze bagi Arsenal?
Jika transfer ini berhasil, Eze akan memberikan dimensi baru dalam permainan Arsenal.
Ia bisa menjadi kreator utama dari lini kedua, memecah pertahanan lawan, dan memberi opsi rotasi bagi Arteta di berbagai ajang: Premier League, Liga Champions, hingga Piala domestik.