JAKARTA, DISWAY.ID - Eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman meminta pengawasan terhadap prajurit muda diperketat imbas adanya kejadian Prada Lucky yang tewas akibat dikeroyok oleh seniornya.
Ia menyebut pengawasan ketat perlu dilakukan agar kejadian serupa tak terjadi lagi.
"Pengetatan terutama dalam pengawasan, baik danru, danton, danki, ini terjun ke lapangan setiap ada program, kegiatan prajurit-prajurit yang baru masuk, orientasi itu harus dilaksanakan ketat," kata Dudung di Kompleks Istana Kepresdienan, Minggu, 17 Agustus 2025.
BACA JUGA:Jenderal (Purn) Dudung: Petugas TNI-Polri Siaga Lindungi Jemaah Haji Indonesia
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional ini mengatakan 20 prajurit yang terlibat dalam pengeroyokan Prada Lucky harus mendapatkan hukuman pidana.
"Sanksinya sudah pasti tegas itu. Pastinya yang terlibat langsung dipecat itu,” jelas Dudung.
“Tetapi, tetap menjalani hukuman, enggak bisa dipecat begitu saja, terus bebas.” sambungnya.
BACA JUGA:Dudung Abdurrachman Tegaskan Tak Ada Istilah TNI Takut Sama Ormas
Diketahui, Prada Lucky meninggal dunia di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu, 6 Agustus 2025 akibat dianiaya oleh seniornya.
Prada Lucky merupakan anggota TNI yang baru lulus pendidikan dua bulan. Setelah resmi menjadi anggota TNI, dia langsung ditempatkan di Batalyon Pembangunan 843.
Terkait hal ini, pihak Mabes TNI telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka. Dari 20 tersangka, satu di antaranya merupakan perwira.
"Seluruhnya 20 tersangka yang ditetapkan dan sudah ditahan. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya," ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto kepada wartawan di rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT.
BACA JUGA:Hercules dan Gatot Nurmantyo Berseteru, Dudung Abdurrachman: Redam Emosi, Silahkan Saling Bersinergi
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebutkan, peristiwa itu berawal dari kegiatan pembinaan prajurit.
“Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Jadi pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," kata Kadispenad ditemui di Gedung Mabes AD, Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.