JAKARTA, DISWAY.ID -- Setelah awal musim yang kurang meyakinkan, Liverpool membutuhkan kembalinya Ryan Gravenberch untuk mengatasi masalah di lini tengah dan meningkatkan kualitas serangan mereka.
Musim Premier League telah resmi dimulai, dan meski tim-tim telah menjalani persiapan panjang, penampilan di pertandingan kompetitif tetap menjadi ujian sebenarnya.
Hal ini terlihat pada laga pembuka Liverpool, yang meski menang 4-2 atas Bournemouth, menunjukkan sejumlah kelemahan, terutama di lini tengah dan transisi bertahan.
BACA JUGA:Kai Havertz Cedera Berat, Arsenal Incar Pemain Haus Gol dari Aston Villa
The Reds harus menunggu hingga menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan lewat gol Federico Chiesa dan Mohamed Salah.
Penampilan ini, ditambah kekalahan dari Crystal Palace di ajang Community Shield, menjadi sinyal bahwa Liverpool masih mencari keseimbangan permainan, meski sudah belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas.
Lebih dari 200 juta poundsterling telah dikeluarkan untuk mendatangkan nama-nama seperti Hugo Ekitike, Florian Wirtz, Milos Kerkez, dan Jeremie Frimpong.
Di atas kertas, ini adalah skuad yang bertabur talenta.
Namun, adaptasi tentu membutuhkan waktu, baik bagi para pemain baru maupun manajer anyar Arne Slot, yang masih mencari formula terbaik.
BACA JUGA:Kisah Transfer Rasmus Hojlund Berubah, Para Pesaing Utama Mendadak Berhenti Mengejarnya
Salah satu solusi paling praktis untuk memperbaiki dinamika tim adalah dengan mengembalikan Ryan Gravenberch ke starting XI setelah menjalani skorsing akibat kartu merah di akhir musim lalu.
Absennya gelandang asal Belanda itu terlihat jelas dalam dua laga terakhir, di mana Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai tampak kesulitan menemukan ritme dan harus turun terlalu jauh untuk membangun serangan.
Wirtz pun belum tampil optimal, sering kali terpaksa mundur ke area yang seharusnya tidak menjadi wilayah utamanya, karena struktur permainan yang belum ideal.