Saat Sultan HB X Redam Massa Aksi di Mapolda DIY

Sabtu 30-08-2025,10:04 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

YOGYAKARTA, DISWAY.ID – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjadi sorotan setelah turun langsung meredam massa aksi yang memanas di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) DIY pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.

Aksi demonstrasi yang berlangsung hingga larut malam itu dipicu oleh kematian tragis pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan di Jakarta, yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob.

Kedatangan Sultan, disambut massa yang sudah sejak siang hari memadati penjuru Mapolda DIY. Ia berhasil menurunkan ketegangan dan membuka dialog dengan massa. 

BACA JUGA:Gedung DPRD Dibakar Massa Aksi di Makassar hingga Solo

Aksi massa di Mapolda DIY bermula pada Jumat, 29 Agustus 2025, sebagai respons atas kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang tewas dilindas mobil rantis Brimob saat demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Ribuan massa, terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum, dan komunitas ojol, berkumpul di depan Mapolda DIY untuk menuntut pertanggungjawaban polisi atas insiden tersebut. Mereka juga mengkritik kebijakan DPR, termasuk tunjangan rumah anggota DPR yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Demo di Jogja ini juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Makassar, Aceh, Medan, Surabaya, Semarang dan Solo.

Di Jogja, situasi memanas sejak petang. Massa merusak fasilitas di sekitar Mapolda DIY, termasuk pagar, papan nama dan pos polisi di simpang Condongcatur.

Suara ledakan, kaca pecah, dan lemparan benda tumpul membuat suasana semakin mencekam hingga malam hari.

BACA JUGA:Penampakan Kantor DPRD Makassar yang Dibakar Massa, 4 Orang Meninggal Dunia

Massa juga melontarkan kembang api sebagai bentuk protes, sementara aparat melakukan pengamanan.

Di tengah situasi yang kian tak terkendali, Sultan HB X tiba di Mapolda DIY, didampingi putrinya GKR Condrokirono, GKR Hayu, dan menantunya KPH Yudhanegara.

Kedatangannya langsung mengubah suasana. Massa yang tadinya penuh amarah menyambut Sultan dengan sorak sorai, tepuk tangan, dan nyanyian Buruh Tani.

“Beri jalan ini Sultan! Sing duwe Jogja teko!” teriak massa, mengiringi mobil Sultan yang perlahan menembus kerumunan menuju Mapolda.

Sultan awalnya memantau situasi, merasa perlu turut meredam atau untuk turun langsung menemui massa pada dini hari, Sabtu, 30 Agustus 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.

Kategori :