Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I, Gusti Ketut Astawa, menegaskan distribusi ini penting agar masyarakat tetap mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
BACA JUGA:Promo Alfamart Terbaru Hari ini 30 Agustus 2025, Detergent Cuci Baju Bubuk-Cair Mulai Rp8.000
“Pasar rakyat dan ritel modern adalah dua dari tujuh kanal penyaluran beras SPHP. Langkah ini memastikan akses masyarakat tetap terjaga, apalagi di tengah meningkatnya permintaan,” ujarnya.
Hingga 28 Agustus 2025, realisasi penyaluran beras SPHP sejak Januari telah mencapai 284,2 ribu ton, sementara target untuk periode Juli–Desember ditetapkan sebesar 1,3 juta ton.
Dengan strategi kombinasi antara distribusi SPHP dan Gerakan Pangan Murah (GPM), Bapanas berharap langkah stabilisasi ini bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat luas.
Gerakan Pangan Murah (GPM) Jadi Andalan
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa program GPM terus digencarkan untuk menjaga stabilitas harga pangan.
BACA JUGA:Heboh Isu Nampan MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Klarifikasi MUI dan BGN
BACA JUGA:30 Contoh Poster Maulid Nabi 2025 Lengkap Ucapannya, Desain Islami Cocok Share di Media Sosial
Sejak diluncurkan pada 2022, GPM menjadi instrumen penting pemerintah menghadirkan pangan pokok murah langsung ke masyarakat.
Menurut Arief, program ini bisa berjalan berkat kolaborasi banyak pihak, mulai dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, TNI-Polri, BUMN, pemerintah daerah, hingga asosiasi pelaku usaha.
“Itulah alasan GPM terus berjalan hingga kini. Semua pihak bekerja bahu membahu untuk memastikan pasokan pangan tetap aman,” tegasnya.
Kini, masyarakat menunggu langkah cepat pemerintah dalam mengatasi kelangkaan beras premium yang kian terasa di Depok dan wilayah sekitarnya.