Serbu Beras Murah di 4.337 Lokasi, GPM Diklaim Kendalikan Inflasi

Rabu 03-09-2025,09:42 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) berhasil menyalurkan beras murah di 4.337 titik secara serentak di seluruh Indonesia. 

Gerakan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Perum Bulog, sebagai bentuk nyata upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras dan menekan inflasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa GPM merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjaga harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat luas. 

BACA JUGA:Hasil Optimalisasi Lahan, BPS Ungkap Produksi Beras Hingga Oktober 2025 Surplus 3,7 Juta Ton

Menurutnya, langkah ini telah menunjukkan hasil positif dalam pengendalian inflasi dan stabilisasi harga beras.

"Hari ini kita rapat maraton. Sebelumnya kita sudah melakukan operasi pasar di 4.337 titik. Sekarang kita fokus melanjutkan operasi pasar besar-besaran di 214 kabupaten seluruh Indonesia bersama Kemendagri, Bulog, Bapanas, dan seluruh pihak terkait," kata Mentan Amran di Gedung Bulog, Jakarta Selatan, Selasa 2 September 2025.

Ia juga mencatat bahwa hasil sementara dari operasi pasar ini telah menurunkan angka inflasi dari 2,37 menjadi 2,31 persen.

"Kita tidak boleh berhenti sampai di sini," tegas Amran.

BACA JUGA:Beras Premium Langka, Ritel Disebut Masih Trauma Beras Oplosan, Solusinya?

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa seluruh distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Kami maksimalkan sesuai dengan SOP kami yang diberikan oleh teman-teman Bapanas itu yang kami pegang. Prosedur-prosedur, juknis-juknis itu yang kami pegang dan kami lakukan supaya menjamin bahwa semua beras yang dikeluarkan Bulog adalah beras yang baik," ucap Rizal.

Untuk memperkuat transparansi dan keyakinan masyarakat, Rizal menyampaikan rencananya untuk melakukan inspeksi langsung ke gudang Bulog.

"Dari pemeliharaan bulanan, pemeliharaan 3 bulan, pemeliharaan 6 bulan dan seterusnya, termasuk bagaimana proses packaging," paparnya.

Perum Bulog saat ini tengah memfokuskan penyaluran beras SPHP di 214 Kabupaten/Kota, yang diketahui sebagai wilayah dengan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Dari 214 Kabupaten/Kota itu nanti kita akan gelontorkan lagi dengan beras SPHP maupun beras-beras komersial," kata Ahmad Rizal.

Kategori :