JAKARTA, DISWAY.ID - Liverpool baru saja membuat gebrakan besar di bursa transfer dengan mendatangkan striker asal Swedia, Alexander Isak dari Newcastle United dengan biaya mencapai £125 juta (Rp2,7 triliun).
Kehadirannya diharapkan mampu memperkuat lini depan The Reds dan meringankan beban Mohamed Salah dalam urusan mencetak gol.
Namun, mantan gelandang Liverpool, Dietmar Hamann, menilai transfer ini tidak serta-merta akan meningkatkan produktivitas Salah.
BACA JUGA:Liverpool Ambil Langkah Serius, Siap Tikung Manchester United Demi Rekrut Pemain 21 Tahun
Mohamed Salah Tetap Jadi Ikon Anfield
Sejak bergabung dengan Liverpool, Salah telah menorehkan 247 gol dalam 406 penampilan, menjadikannya salah satu legenda terbesar klub sepanjang masa.
Kontrak barunya bahkan akan membuat penyerang Mesir itu bertahan di Anfield hingga 2027.
Meski demikian, performanya belakangan ini mulai menuai sorotan karena kesulitan mencetak gol dari permainan terbuka, terutama di paruh kedua musim lalu.
Hamann mengingatkan bahwa usia juga menjadi faktor penting.
“Salah kini sudah melewati usia 30 tahun. Tidak banyak pemain yang mampu mencetak gol konsisten di Premier League setelah umur itu. Memang ada pengecualian seperti Lewandowski atau Harry Kane, tapi di Inggris jumlahnya sangat sedikit,” ujar Hamann kepada GOAL.
BACA JUGA:Rekrutan Termahal Liverpool, Alexander Isak Siap Debut di Liga Champions
Isak Bisa Jadi Senjata Baru, tapi Bukan Solusi untuk Salah
Dengan masuknya Isak, Liverpool kini memiliki opsi tambahan di lini serang.
Penyerang 25 tahun itu datang sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola Inggris dan diharapkan memberi ancaman nyata di kotak penalti lawan.
Meski begitu, Hamann menilai bahwa kehadiran Isak tidak otomatis membuat Salah tampil lebih tajam.
“Mungkin Isak akan menarik perhatian bek lawan sehingga memberi ruang lebih untuk Salah. Tapi insting saya mengatakan, kehadiran Isak tidak akan meningkatkan statistik gol Salah,” tambahnya.