BACA JUGA:Kisah Usup Buruh Tani Siap Berangkat Haji 2024, Pertama Kali Naik Pesawat
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri mengatakan bahwa seluruh personel harus mengedepankan sikap humanis dan profesional saat bertugas.
Dijelaskannya, pengamanan unjuk rasa tidak boleh menimbulkan kericuhan maupun kerusakan fasilitas umum.
"Anggota harus sabar, terukur, dan tidak mudah terprovokasi. Semua tindakan wajib dalam satu komando tanpa inisiatif pribadi," katanya kepada awak media, Rabu 24 September 2025.
Asep juga menekankan bahwa personel yang diterjunkan tidak dibekali senjata api. Sementara penggunaan gas air mata hanya bisa dilakukan sesuai prosedur tetap (SOP) dan dengan izin langsung Kapolda.
"Pegang teguh prinsip Jaga Jakarta. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Tunjukkan profesionalisme, jaga marwah institusi, dan buktikan Polri mampu menjaga unjuk rasa dengan baik," ujarnya.
BACA JUGA:Kisah Usup Buruh Tani Siap Berangkat Haji 2024, Pertama Kali Naik Pesawat
Untuk pengamanan, Polda Metro Jaya menurunkan 9.498 personel gabungan, terdiri atas sekitar 7.000 anggota Polri, 1.400 personel TNI (Kodam Jaya dan Marinir), serta 600 personel dari Pemda dan instansi terkait.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary menyebut situasi di sekitar Gedung DPR/MPR sejak pagi terpantau aman dan terkendali.
Ia memastikan pola pengamanan akan dijalankan secara humanis, prosedural, dan tertib.
"Kami mohon maaf apabila terjadi ketidaknyamanan akibat kepadatan massa di sejumlah titik. Namun masyarakat tidak perlu khawatir, petugas siap memberikan pelayanan dan pengamanan, baik untuk peserta aksi maupun masyarakat umum," tuturnya.
Ade menambahkan, kepolisian sudah berkoordinasi sejak jauh hari dengan penanggung jawab aksi untuk menyepakati rute, atribut, dan teknis pelaksanaan. Hal ini juga untuk mencegah adanya penyusup yang mencoba menimbulkan gangguan.
"Momentum Hari Tani ke-65 ini mari kita jadikan semangat bersama untuk menjaga Jakarta tetap aman dan tertib," ucapnya.