Dampak Meluas: 132 Siswa SMKN 1 Cisarua Terpapar
Korban terbanyak berasal dari SMPN 1 Cisarua (182 siswa), diikuti SMKN 1 Cisarua (132 siswa), SDN Garuda (20 siswa, 2 guru), dan SDN Barukai (4 siswa, 2 guru).
Gejala mulai muncul sejak Selasa siang, memaksa sekolah membuka ruang darurat sementara. Orang tua seperti Gugus Kurniawan melaporkan anaknya mengalami lemas, pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsi MBG.
Kasus ini memicu kekhawatiran, mengingat MBG ditargetkan untuk 3.649 siswa di wilayah Cisarua.
BACA JUGA:Polres Bandara Soetta Ketatkan SOP Dapur SPPG, Libatkan Ahli Gizi hingga Uji Lab Air
Bupati Bandung Barat berencana menutup dapur MBG sementara, sementara Dinas Kesehatan KBB dan Puskesmas Cisarua memeriksa sampel makanan untuk konfirmasi penyebab.
Pihak sekolah dan Dinkes KBB segera membuka posko, dengan ambulans hilir-mudik mengevakuasi korban.
Seorang anak anggota DPRD KBB, Pipit Puspita Ahdiani, juga menjadi korban, merasakan gejala lemas dan pusing sejak sore.
Pelaksana Harian Camat Cisarua, Herman, mengoordinasikan fasilitas kesehatan dan memantau kondisi korban.
Insiden ini menjadi pengingat urgensi pengawasan ketat program MBG, yang telah menimbulkan ribuan korban nasional.
Pemerintah diminta evaluasi mendalam untuk mencegah pengulangan, memastikan makanan aman bagi generasi muda. (Hari Priyadi/Wit/Jabar Ekspres)